Konsep-konsep tentang
Asal Mula Kehidupan - Ada beberapa konsep tentang asal mula kehidupan,
yaitu:
a. Kehidupan asalnya
dari lautan
Di biosfer terdapat bermacam-macam materi yang mengandung energi.
Materi dan energi yang berasal dari lereng gunung, lembah mengalir terbawa arus
air ke sungai yang akhirnya menuju ke lautan. Di lautan terkumpul materi yang
berupa zat-zat kimia berupa unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H2), oksigen
(O2), dan nitrogen (N2). Dengan adanya gelembung larutan unsur-unsur tersebut terjadi
reaksi kimia dan pada suhu tertentu akan menghasilkan zat hidup yang berupa
protein.
b. Kehidupan asalnya
dari udara
Teori ini telah dibuktikan oleh Prof. Urey dibantu oleh
asistennya Stanley Miller. Teorinya disebut teori Urey dan percobaannya disebut
percobaan Miller. Senyawa-senyawa kimia yang ada di lapisan atas biosfer
apabila terkena panas akan menguap. Di atmosfer terkumpullah uap, hidrogen, nitrogen,
oksigen, dan karbon. Pada saat terjadi halilintar yang merupakan energi listrik
alam, menyebabkan uap-uap tadi dapat berhubungan dan terjadilah reaksi kimia.
Hasil dari reaksi tersebut adalah zat yang berupa protein. Zat tersebut pada
keadaan suhu tertentu akan menjelma menjadi zat hidup selanjutnya berkembang
menjadi makhluk hidup.
Teori Asal-usul
Kehidupan
Teori asal-usul kehidupan, yaitu:
a. Teori abiogenesis
(generatio spontanea)
Pada abad ke-17 Aristoteles menyatakan bahwa makhluk hidup
itu terjadi dengan mendadak atau secara spontan (abiogenesis atau generatio spontanea).
Teori ini didukung oleh Leeuwenhook (pencipta mikroskop). Secara kebetulan
Leeuwenhook mengambil sedikit air yang di dalamnya terendam jerami yang busuk,
ternyata di dalam air tersebut ditemukan organisme hidup. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa makhluk terjadi begitu saja berasal dari benda mati.
b. Teori biogenesis
Teori ini tokohnya adalah Lazzaro Spallanzani, Francisco
Redi, dan Louis Pasteur. Teori ini berhasil menggugurkan teori abiogenesis.
Teori biogenesis mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
lain. Semboyannya "omne vivum ex ovo, omne vivum ex vivo", yang artinya
kejadian makhluk hidup berasal dari telur, kejadian makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup yang sudah ada. Pada percobaan F. Redi menggunakan daging.
Ternyata hasilnya Botol I (daging ditutup rapat) tidak ada mikroba, Botol II
(ditutup dengan kain kasa) ada sedikit mikroba, Botol III (daging tidak
ditutup) hasilnya banyak mikroba. Spallanzani mengadakan percobaan dengan air
kaldu yang perlakuannya sama seperti percobaan F. Redi. Hasilnya sama dengan
percobaan F. Redi. Louis Pasteur mengadakan percobaan dengan air kaldu yang ditempatkan
pada labu berleher angsa. Hasil percobaannya sama dengan apa yang dilakukan F.
Redi dan Spallanzani, yaitu menolak teori Abiogenesis.
Organisasi Kehidupan
Tingkatan organisasi kehidupan dari yang terkecil sampai
terbesar, yaitu:
a. Sel
1) Teori sel. Sejak penemuan mikroskop sederhana oleh
Antonie Van Leeuwenhook (1623 - 1723) pada abad ke-16, penelitian di bidang
biologi semakin berkembang pesat, yaitu:
- Theodor Schwann (1810 - 1882) mengemukakan bahwa sel merupakan struktur terkecil dari hewan.
- Mathias Jacob Schleiden (1804 - 1881) menyatakan bahwa sel adalah struktur terkecil dari tumbuhan.
Kedua teori yang dikenal sebagai teori sel itu menjadi
pedoman bagi penelitian biologi modern. Selain Schwann dan Schleiden, tokoh
yang berjasa di dalam pengembangan ilmu biologi, antara lain:
- Baron George Cuvier (1769 - 1832), pelopor ilmu anatomi perbandingan.
- Carolus Linnaeus (1707 - 1778), perintis ilmu taksonomi.
- Johann Gregor Mendel (1822 - 1884), pelopor ilmu genetika.
- Charles Darwin (1809 - 1882), pencetus teori evolusi.
2) Bagian-bagian sel
a) Selaput plasma dan dinding sel. Selaput plasma terdiri
dari dua lapisan lipoprotein, yaitu:
- Lapisan luar terdiri dari protein yang mudah dilalui oleh molekulmolekul zat kimia.
- Lapisan dalam terdiri dari lemak (lipid) yang bersifat selektif (memilih) terhadap molekul-molekul zat kimia dan hanya molekul yang dapat larut dalam lemak saja yang dapat masuk.
Fungsi selaput plasma mengatur transportasi zat-zat dari sel
ke sel. Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel merupakan bagian
terluar dari sel dan merupakan hasil proses hidup dari protoplasma. Dinding sel
primer adalah dinding sel yang dibentuk sewaktu sel membelah, dan setelah sel
mengalami penebalan berubah menjadi dinding sekunder. Dinding sel berfungsi
untuk:
- Melindungi bagian sel yang berada di dalamnya.
- Sebagai jalan masuk dan keluar air beserta zat-zat terlarut.
- Memberi bentuk sel dan memperkokoh sel.
- Bersama-sama vakuola berperan dalam menjaga turbiditas sel.
b) Sitoplasma
Cairan yang dibatasi oleh selaput plasma dan terletak di
luar inti sel. Di dalam sitoplasma ini terjadi proses kehidupan yang penting.
Pada sitoplasma ini terdapat organel-organel sel, antara lain:
- Retikulum endoplasma Saluran yang menghubungkan inti sel dengan sitoplasma.
- Ribosom Sebagai tempat terjadinya sintesis protein.
- Mitokondria Tempat terjadinya respirasi sel, untuk menghasilkan energi.
- Badan golgi Berfungsi sebagai alat pengeluaran limbah atau zat-zat dari sel.
- Lisosom Berperan dalam membunuh kuman penyakit, yang menyerang sel (alat pertahanan).
c) Inti sel (nukleus)
Terletak di dalam sitoplasma dibatasi oleh selaput
inti/dinding inti. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut nukleoplasma dan
butir-butir inti (nukleous). Inti sel berperan sebagai pusat pengaturan segala
proses yang terjadi di dalam sel.(Harliyono, 1999:25).[tb]