Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati - Kegiatan
Manusia yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati. Penebangan hutan dijadikan
lahan pertanian atau pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Hal ini
menyebabkan kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman
ekosistem, jenis, dan gen. Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba,
jamur, hewan, dan tumbuhan. Penggunaan spesies yang berlebihan untuk
kepentingan manusia. Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun
meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi pemanfaatan
sehingga mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat.
Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies
tertentu menjadi tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang digunakan,
yang akhirnya terlupakan. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh
organisme pengganggu atau penyakit suatu tanaman, pada kenyataannya menyebar ke
lingkungan dan menjadi zat pencemar.
Selain akibat kegiatan manusia, terancamnya kondisi
keaneka-ragaman dapat disebabkan oleh faktor alam, misalnya kerusakan habitat
juga dapat terjadi oleh adanya bencana alam, seperti kebakaran, gunung meletus,
dan banjir. Kegiatan Manusia yang Meningkatkan Keanekaragaman Hayati Pemuliaan,
yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang
menghasilkan variasi baru (meningkatkan keanekaragaman gen). Reboisasi
(penghijauan), dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya tumbuhan
berarti memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain. Pembuatan
taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih nyaman, serta
dapat meningkatkan keaneka-ragaman hayati.
Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah
yang dikenal sebagai usaha pelestarian atau konservasi. Dilakukan melalui dua
cara, yaitu: secara in situ (dilaksanakan di habitat aslinya) dan pelestarian
secara ex situ (dilaksanakan dengan memindahkan individu yang dilestarikan dari
tempat tumbuh aslinya dan dipelihara di tempat lain).[tb]